Tabut
perjanjian sekarang SUDAH berada di negara Israel, pada tahun 1991
secara mengejutkan pemerintah Israel mencairkan dana sekitar 100 juta
US$ untuk mengangkut sekitar 10.000 orang Yahudi Ethiopia atau biasa
disebut black jews. Kenapa saya sebut-sebut Yahudi Ethiopia, ada apa
dengan Ethiopia. Apakah tabut perjanjian YHWH ada disana ? bagaimana
bisa ? bukankah pada Bait suci salomo sudah dihancurkan dan bangsa
Israel di buang ke Babel. Dan banyak penelitian kalau sudah tidak ada
lagi yang bisa ditemukan dari reruntuhan bait suci tersebut.
Nah ini dia kepingan puzzle yang perlu kita lihat dan selaraskan. -Keturunan Ham -Ratu Syeba -Raja Salomo -Raja Menelik I
Ham, adalah keturunan Nuh. Sem adalah si sulung, kemudian Yafet dan
kemudian Ham sebagai si bungsu. Sem adalah Bapak dari mayoritas
orang-orang kulit kuning (asia). Yafet kulit putih(eropa) dan Ham kulit
hitam (afrika). Negara Afrika adalah negara budak pada masa imperialisme
dan kolonialisme. Bisa jadi ini karena kutuk Nuh kepada Ham, karena Ham
melihat Nuh telanjang dan mulutnya langsung ”ember”. (baca kejadian 9)
Syeba, adalah suatu negri.
Dikatakan dalam kitab I Raja- Raja
kalau Salomo didatangi oleh Ratu negri Syeba. Bangsa Syeba ini adalah
keturunan langsung dari Raema yang merupakan keturunan dari Ham (baca
kejadian 10). Salomo memiliki 700 istri dan 300 gundik, pernahkah anda
tahu nama salah satu istrinya?? tidak. Hanya Ratu Syeba yang pernah
secara jelas dinyatakan sebagai istri dari seorang Raja Salomo.
Menelik I, siapakah Menelik ? Menelik adalah Pangeran negri Syeba
pengganti dari Ratu Syeba. Menelik adalah buah hati Ratu Syeba dan Raja
Salomo. Pengikut dan keutrunan dari Menelik inilah yang disebut sebagai
orang Etiopia Yahudi. Orang Yahudi hitam keling pemuja YHWH. Menelik
tumbuh besar dengan didikan ala Salomo, sebelum Salomo jatuh dalam
penyembahan berhala. Karena Ratu Syeba meninggal, maka Menelik menjadi
pewaris tahta dari Ratu Syeba.
Berdasarkan kitab sejarah resmi
dari negara Etiopia yang lebih dikenal dengan nama “Glory of Kings”
(Kebra-Nagast) disitu tercantum apa yg telah terjadi dengan tabut
perjanjian tersebut. Ketika Ratu dari Syeba meninggal dunia Pangeran
Menelik I pada saat itu sudah berusia 19 th. Ia berhasrat meninggalkan
Yerusalem untuk kembali kenegara Ibunya untuk diangkat menjadi raja
disana. Sebelum ia berangkat, Raja Salomo telah memerintahkan para
tukangnya untuk membuatkan duplikat dari Tabut Suci yang akan
dihadiahkan kepada Pangeran Menelik I, sebab ia adalah putera dari istri
kesayangannya – Ratu dari Syeba. Maklumlah Pangeran Menelik I telah
dididik oleh Raja Salomo untuk percaya dan taat kepada Tuhan Allah.
Pada saat pesta perpisahan Pangeran Menelik I membunuh para imam
penjaga Tabut Suci dengan minuman anggur yang sudah dicampur dengan
racun. Dan ia membawa Tabut Suci yang asli ke Aksum (Etiopia) beserta
para imam yang benar-benar taat kepada Tuhan Allah, karena ia melihat
para istri dari Raja Salomo semuanya sudah tidak percaya kepada Tuhan
Allah lagi, mereka semuanya sudah menjadi murtad dan berdosa terhadap
Tuhan Allah, oleh sebab itulah Tabut Suci nya dicuri dan dibawa oleh dia
kenegaranya. Sedangkan copy dari Tabut Suci yang seyogianya untuk dia,
ditinggal olehnya di dalam bait suci.
Para imam di dalam bait
suci tidak bisa membedakan antara yang asli dan dan copy-annya. Pangeran
Menelik I berangkat dengan catatan akan dikembalikan kembali ke
Yerusalem pada saat bangsa Yahudi sudah tidak murtad lagi terhadap Tuhan
Allah, ternyata sampai dengan 3000 tahun kemudian hal ini belum
terjadi.
Para Imam Israel dan Pangeran Menelik I menamakan
dirinya sebagai "Betha Israel" dan sekarang mereka lebih dikenal sebagai
suku Falasha. Keturunan dari Pangeran Menelik I memerintah negara
Etiophia sehingga wafatnya Kaiser Heila Selassie di th 1975. Mungkin
anda tidak percaya bahwa sudah dari dahulu banyak sekali penganut agama
Yahudi di negara Etiopia, bahkan ini tercantum di Alkitab Perjanjian
Baru (Kis 8: 27) Pada waktu itu ada seorang pegawai istana Etiopia yang
sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya.
Orang itu seorang
pegawai tinggi yang bertanggung jawab atas semua kekayaan Kandake, ratu
negeri Etiopia. Orang itu telah pergi ke Yerusalem untuk berbakti kepada
Allah dan sekarang sedang kembali dengan keretanya. Sementara duduk di
dalam kendaraannya itu ia membaca Buku Nabi Yesaya. Bangsa Israel
sebenarnya sudah mengetahui hal ini bahkan pernah di muat di majalah
B’nai B’rith Messenger, bahkan Anda bisa membaca di Encyclopedia
Britannica satu artikel: It (Aksum-Aduwa) contains the ancient church
where according to tradition, the Tabot, or Ark of the Convenant brought
from Jerusalem by the son of Salomon and the Queen of Sheba, was
deposited and is still supposed to rest. Bahkan sudah tercantum di dalam
Alkitab bahwa pada suatu saat Tabut Allah akan dibawa kembali dari
negara Etiopia ke Yerusalem (Yesaya 18,1,7) Sebelum diangkut ke
Yerusalem tahun, ternyata tabut suci tersebut ada di Aksum – kota bagian
utara dari Etiopia. Tabut tersebut sudah disimpan disana sejak sekitar
3.000 th yang lampau, sejak kerajaan Salomo. Disimpan di dalam satu
tempat rahasia, di dalam gua dibawah tanah dari gereja "Zion of Mary".
Gua tersebut dijaga dengan ketat oleh para imam dari keturunan raja
Israel. Tabut tersebut di simpan di dalam ruangan yang di kelilingi oleh
tujuh tembok. Hanya ruangan dari tembok pertama sampai dengan ke empat
bisa digunakan untuk berdoa oleh para imam disana. Dan untuk ruangan ke
lima maupun ke enam hanya boleh dimasuki oleh para tetua imam saja.
Sedangkan yg boleh masuk keruangan paling dalam atau ruangan ketujuh
dimana tabut tersebut disimpan, hanya seorang imam pilihan saja, yakni
yang menjadi penjaga dari tabut suci tersebut.
Imam penjaga
tabut, tidak diperkenankan keluar dari gua tersebut, bahkan ia hanya
diperbolehkan keluar sampai dengan keruangan ke enam saja, untuk
mengambil makanan/ minuman yg dibawakan oleh imam tetua lainnya. Ia
harus tinggal diruangan tersebut selama hidupnya, bahkan ia harus puasa
dan berdoa selama 225 hari dalam setahun. Apabila ia mati maka ia akan
digantikan oleh imam pilihan lainnya. “ Taabut” dalam Alqur’an berarti
“Kode Kerajaan”,kode kerajaan ini disimpan oleh Nabi Daud AS.
dan diwariskan kepada Nabi Sulaiman AS, kode kerajaan tsb saat ini sudah
berhasil dibuka dengan ditemukannya fakta baru bahwa “CANDI BOROBUDUR”
sebenarnya adalah “TEMPLE OF SOLOMON” yang banyak menyimpan kode rahasia
Kerajaan Sulaiman dan Ratu Saba. Berikut ini adalah fakta2nya : FAKTA
ini menyimpulkan bahwa YAHUDI itu adalah JAWA atau JEWS, coba tengok
situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor
Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA
TEL AVIV / JAWA TEL AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam
Sinagog pake gambar RUMAH JOGLO JAWA.
Dengan demikian apakah
Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa ? Yang disebut Jawa adalah
seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum
dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini
pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya
beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal
bangsa2 dunia antara lain bangsa India, Cina (termasuk Jepang), Eropa,
Israel, Arab, dan Indian ( silahkan baca hasil penelitian Prof. Santos
selama 30 tahun tentang Benua Atlantis terbitan Gramedia ). Dalam bahasa
Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan
sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ ora jowo” berarti
“tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun ”, sebutan jawa ini
sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara,
penyebutan etnik2 sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik
politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis,
Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti2 fosil manusia
purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan
di Jawa yaitu Meganthropus Palaeojavanicus (Sangiran), Pithecanthropus
Robustus,Pithecanthropus Erectus (Mojokerto), dan Homosapiens
(Solo). Menurut “ mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun
temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI
SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan
Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru
Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”.
Sejatinya “Ilmu
Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang
disebut dalam Alqur ’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi
Muhammad SAW dalam wujud Alqur ’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan
pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq ”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di
Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru
Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan
asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina
mereka namakan “Ajaran Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci
Hindu, Budha dan Alqur ’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI
IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan
bangsa2 selain ARAB. Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa
adalah adanya prasasti yang ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun
Kamboja yang menyatakan bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan
arsitek dan tukang2 dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa
dikenal sebagai bangsa tukang yang telah berhasil membangun “ CANDI
BOROBUDUR” sebagai salah satu keajaiban dunia.
Ternyata
berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang
dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif
Hidayatullah, bahwa sebenarnya “ CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang
dibangun oleh “ TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan
bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur ’an sebagai “ARSY RATU
SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “ RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO”
yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung2 di
Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya
adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman
sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan
Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut
keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang
dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi
Borobudur ). Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut
juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tsb sesuai
dengan ajaran2 LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur ’an. Perlu
diketahui bahwa satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur ’an, yang
menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau
wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan
SU (Sukarno, Suharto dan Susilo) dan meninggalkan negeri bernama SLEMAN
ATAU YERUSALEM di Jawa Tengah. Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi
Daud yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi (
menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat
Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi
(membuat keris dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu)
dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di
Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”,
menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan
indra, saila = raja dan indra = gunung.
Dari fakta ini, bisa saja kita simpulkan bahwa suku2 di Nusantara ini adalah Bani Israel
yang tetap beriman kepada Nabi Musa dan mendiami tanah yang dijanjikan
(THE PROMISED OF LAND) yaitu Benua Atlantis yang sekarang disebut
Indonesia, sedang Bani Israel yang berdiaspora ke seluruh dunia adalah
mereka yang dikutuk oleh Allah karena mendustakan Nabi Musa AS. Adapun
Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina sebenarnya Yahudi jadi2an,
maksudnya Bani Israel dari suku ke 13 yaitu SUKU KAZAR, hasil kimpoi
campur Bani Israel yang berdiaspora dengan penduduk lokal dan saat ini
posisinya mayoritas. Klaim atas Yerusalem sebenarnya sebuah kekeliruan
yang disengaja, padahal Yerusalem, Temple of Solomon dan Taabut yang
mereka [/quotequotecari selama ribuan tahun berada di Tanah Jawa yaitu
CANDI BOROBUDUR DAN NEGRI SLEMAN di Yogyakarta.
Dimulai dari
Yerusalem, Kota yang mungkin terlalu suci bagi banyak orang. Di
tengahnya terletak sebuah bukit bernama Gunung Moria, yang kini menjadi
situs Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa. Selain Dome
of the Rock, dikompleks tersebut (Al-Haram ash-Sharif) terdapat Masjidil
Aqsha. Dari sini, Muhammad s.a.w dinaikan ke langit (Sidratul Muntaha)
dalam peristiwa Mi ’raj.
Jauh Sebelum itu, Yesus/Isa a.s
menyembuhkan orang buta dan sakit di sini, sehingga kaum Kristiani juga
menyebutnya tanah suci. 1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s
membangun bait aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius
yang disebut the Ark of the Covenant / Tabut perjanjian. Di masa itu,
tempat ini adalah pusat dari agama Yahudi. Bagaimana tabut itu sampai
disini dan bagaimana bisa lenyap dari sini? itulah teka-teki yang
mengundang obsesi. Apa yang terjadi pada benda terpenting di perjanjian
lama ini sehingga bisa lenyap begitu saja? Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu.
Seseorang memimpin 2 juta orang ke Gurun Sinai. Ia butuh campur tangan
Ilahi dalam skala yang luar biasa dan ia akan mendapatkannya. Orang itu
adalah Moses/Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar dari perbudakan di
Mesir. Tiga bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya laut merah, Ia
membawa orang Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah
yang belum pernah ada bagi umat manusia. Dari ratusan hukum yang ada di
dalam Perjanjian Lama semuanya seolah diturunkan dari suatu tempat. Tapi
tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa turun dari Gunung Sinai
ini. Ada sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada Musa di Gunung
Sinai, dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh batu. Musa juga
membuat tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah
Allah yang disampaikan kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu apa yang kita
sebut sebagai Tabut Perjanjian. Tabut itu dibuat sangat spesifik,
berwujud peti kayu dengan panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61
cm. Terbuat dari kayu keras yang disebut akasia, bagian luar dan
dalamnya disepuh dengan emas murni. Di sudut-sudut tabut harus ada 4
cincin emas, dimana kayu pengusung yang juga disepuh dengan emas dapat
dimasukkan untuk membawa Tabut tersebut. Tutupnya yang juga disebut
sebagai “tumpuan kaki tuhan” harus juga terbuat dari emas murni, dimana
Patung Mailakat bersayap emas (kerubim) juga diletakkan di ujung-ujung
atasnya dan saling berhadapan.
Tabut itu berfungsi sebagai
sambungan langsung bagi Musapada Tuhan. Akan muncul awan cerah diatas
tutup emas diantara kerubim itu saat Tuhan ingin menyampaikan sesuatu
pada hamba-Nya. Tuhan memerintahkan hanya pendeta dari suku Lewi yang
bisa membawanya. Berat tabut itu mungkin beberapa ratus pon, tapi
menurut legenda ia bisa terangkat sendiri walaupun tidak ada seorangpun
yang mengangkatnya. Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh
menatapnya. Jadi, mereka selalu menutupinya dengan kain biru dan kulit
binatang. Sejak awal, tabut itu sudah menampakkan sisi berbahaya.
Beberapa hari kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan
persembahan kepada Tabut itu dan keduanya langsung mati terbakar.
Menurut legenda, kerubim itu memercik tanpa henti, menghanguskan orang
dan benda yang menyentuhnya. Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun
lama-nya selama mereka mengembara dan berperang. Bersama tabut itu,
orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan. Benda ini
mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan.
Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di depan pasukan
dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama penaklukkan orang
Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar
musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu akan selalu berada di garis depan.
Ada catatan luar biasa bahwa tabut itu terangkat dari tanah dan terbang
menuju kearah musuh sambil mengeluarkan suara-suara erangan.
Satu orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut tersebut
saat tampak goyah sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan ia
langsung mati terbakar. sesudahnya, Musa memerintahkan agar dibuatkan
kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan untuk melindunginya dari
orang, tapi justru sebaliknya. Kemenangan militer pertama dan paling
terkenal dari tabut itu yaitu runtuhnya tembok kota Yerikho/Jericho.
Pendeta Lewi yang bertugas membawa Tabut, mengangkutnya mengitari kota
bertembok itu sekali sehari selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka
berkeliling 7 kali dan menyuruh meniup sengkala.
Seketika itu
juga tembok kota itu pun runtuh. 300 tahun kemudian, Tabut itu
meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat
pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak
melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang
tewas dan orang Filistin mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan
kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak
akibat Tabut itu.
Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ),
orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan
pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem yang
dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk
menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya Salomo/ Sulaiman a.s yang
sebangunnya.
Karena kasus itu, Gunung Moria menjadi “titik
tertinggi” di dalam kota tersebut. Visi Salomo untuk Bait itu tak
seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu cedar dan batu terbaik
yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya menjulang hingga
20 lantai. Salomo berhutang besar untuk membangunnya, karenanya ia harus
memberikan 20 desa terdepan untuk kerajaan tetangga. Setelah memeriksa
masih berisi dua buah batu sepuluh perintah Allah yang tersimpan didalam
Tabut, Salomo lalu menempatkannya di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus.
Hanya pendeta tinggi saja yang bisa mendekati dan memasuki ruang
penyimpanan tersebut, itupun mereka harus masuk dengan menggunakan
pakaian khusus sambil membakar dupa. Lalu, bagaimana benda penting yang
berisi kehadiran Allah bisa lenyap begitu saja? Sekarang, di manakah
tabut itu berada? itulah teka-teki terbesarnya.
Banyak orang
masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu dimulai dari Bait
Suci yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk menyimpan Tabut. Tapi
kini, tak ada satupun artifak atau batu yang menunjukkan di mana
tepatnya tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci Yerusalem. Tembok ratapan
yang terkenal, mungkin sekarang merupakan situs suci Yahudi yang
berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa Bait Suci kedua yang
dibangun berabad-abad setelah tabut itu lenyap. Sebagian penyembah di
sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait Suci Dome of the Rock milik
Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan didirikan di tempat
tersebut. Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat
tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga sekarang.
Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan disana sekitar 955 SM.
Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan tentang artifak terpenting dalam
agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu
hal saja yang jelas, krisis sebesar bencara internal maupun eksternal
yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang
sesuai dengan hal ini adalah serangan Fir’aun Mesir bernama Shishak,
beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Sekenario Shishak inilah
yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir dalam film Indiana
Jones : Raiders of the Lost Ark. Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa
Fir’aun bernama Sheshonq yang menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM,
dan membawa banyak harta ke Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana
Jones menemukan tabut itu di sana sambil dikejar-kejar oleh tentara
NAZI. Tapi sayang bagi para penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas
Sheshonq tak pernah menguasai kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas
dikirimi setumpuk harta dan upeti agar tidak menyerang Yerusalem.
Apakah yang disebut sebagai harta dan upeti itu adalah tabut
perjanjian? berapa besar kemungkinannya? Jawabannya sederhana saja,
yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan benda tersucinya.
Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu masih berada di Bait Suci waktu
Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea sekitar tahun 620 SM. Tapi 30
tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut banyak
cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut tersebut. Kota dan Bait Sucinya
diduduki dan dijarah orang Babilonia dipimpin oleh raja terkenal
Nebukadnezar.
Nampaknya tabut itu dibawa oleh para tentara
Babilonia. Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan
pencatat yang sangat ahli dan mereka mencatat terperinci segala hal yang
diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak tercatat yaitu Tabut
Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak mencatatkannya diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, dimanakah tabut itu?
Mungkin tak ada seorangpun yang mengetahui dimana saat ini benda itu
berada. Namun, ada harapan kritis bagi semua yang percaya bahwa Tabut
itu masih ada di dunia dan belum hancur. Mungkin ada seseorang yang
cukup cerdik menyelundupakan tabut itu keluar dari Bait sebelum bahaya
menjadi krisis.
0 Komentar