Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tujuan Khusus Ekonomi Hijau


Dalam pelaksanaannya, ekonomi hijau juga memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan khusus ekonomi hijau sebagai berikut:

  • Meningkatkan kewaspadaan dari urgensi untuk beralih dari bahan bakar fosil di dalam sistem energi Indonesia.
  • Mengoptimalkan penerapan efisiensi energi yang mengarah pada sistem dekarbonisasi energi Indonesia.
  • Memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim dalam negeri.
  • Meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat dengan tetap memperhatikan risiko kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi tersebut.
  • Mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
  • Menunjang pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada aspek lingkungan dan ekosistem.
  • Memberikan sanksi terhadap pelaku aktivitas–aktivitas ekonomi yang membahayakan dan berpotensi merusak lingkungan.
  • Mendorong pelaku usaha untuk memproduksi barang, melakukan aktivitas perdagangan dan konsumennya pun akan mengkonsumsi hal–hal yang ramah lingkungan atau produk barang dan jasa yang lebih ramah lingkungan.

Prinsip–Prinsip dasar Ekonomi Hijau

Prinsip utama dari ekonomi hijau adalah mampu memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan pemenuhan kebutuhan setiap generasi di masa yang akan datang. Nah, selain itu, ada beberapa prinsip lain dalam ekonomi hijau, prinsip tersebut yaitu :

1. Prinsip Berkelanjutan

Ekonomi hijau adalah sarana untuk mewujudkan ekonomi keberlanjutan.

2. Prinsip Kesejahteraan
Ekonomi hijau memungkinkan semua orang untuk mewujudkan dan menikmati kesejahteraan.

3. Prinsip Keadilan
Ekonomi hijau mempromosikan kesetaraan di intra dan antar generasi atau mendukung pemerataan sosial dan ekonomi.

4. Prinsip Martabat
Ekonomi hijau menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

5. Prinsip Alam Sehat
Ekonomi hijau memulihkan keanekaragaman hayati yang hilang, berinvestasi dalam sistem alam dan merehabilitasi hutan yang telah mengalami degradasi.

6. Prinsip Batas Planet
Ekonomi hijau menjaga, merestorasi dan berinvestasi pada alam.

7. Prinsip Inklusi
Ekonomi hijau bersifat inklusif dan partisipatif dalam pengambilan keputusan.

8. Prinsip Tata Kelola dan Akuntabilitas yang Baik
Ekonomi hijau harus bisa dipertanggungjawabkan.

9. Prinsip Ketahanan
Ekonomi hijau berkontribusi pada ketahanan ekonomi, sosial dan lingkungan.

10. Prinsip Efisiensi dan Kecukupan
Ekonomi hijau diarahkan untuk mendukung aktivitas produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

11. Prinsip Generasi
Ekonomi hijau berinvestasi untuk masa sekarang dan masa depan.

12. Prinsip Kesejahteraan
Ekonomi hijau mendorong semua orang mampu menikmati kesejahteraan dan kemakmuran.

13. Prinsip Pemerintah yang Baik
Ekonomi hijau dipandu oleh institusi – institusi yang tahan banting, terintegrasi dan bertanggung jawab.

Contoh Praktik Ekonomi Hijau

Transisi menuju sistem ekonomi hijau tentu membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar. Meski begitu, beberapa negara dapat dijadikan teladan atas komitmen mereka dalam menerapkan konsep “pembangunan hijau” atau strategi ekonomi yang rendah karbon.

Bahkan, tidak sedikit kisah sukses program–program berskala besar yang mampu meningkatkan pertumbuhan atau produktivitas dengan cara berkelanjutan.

Berikut ini adalah contoh praktik ekonomi hijau yang ada di beberapa negara:

Korea selatan, mengadopsi strategi nasional dan rencana jangka panjang untuk pertumbuhan hijau dalam periode 2009–2013. Selain itu, Korsel mengalokasikan 2% dari GDP mereka untuk investasi di sektor–sektor hijau seperti energi terbarukan. Pemerintah Korea juga meluncurkan program Global Green Growth Institute (GGGI) untuk membantu negara lain terutama negara berkembang mengembangkan strategi pembangunan hijau mereka.

Cina, menjadi negara yang paling berinvestasi di energi terbarukan. Hal ini dapat dilihat dari kapasitas tenaga angina yang sudah terpasang di Cina meningkat sebanyak 64% di tahun 2010. Selain itu Cina juga menjadi satu–satunya negara dengan kapasitas tenaga surya terbesar di dunia, yaitu sebanyak 130 gigawatt. Agensi Energi Internasional (IEA) bahkan menyatakan bahwa Cina mencapai target 2020 nya untuk menambah kapasitas energi surya tiga tahun lebih awal.

Selain contoh di luar negeri ada beberapa contoh lain, seperti :Pengurangan emisi gas buang Co2
Penanggulangan efek rumah kaca, seperti dilakukannya upaya penurunan level karbondioksida dan polusi.

Peningkatan investasi publik atau privat di sektor hijau, sehingga lapangan kerja yang tersedia menerapkan prinsip–prinsip ekonomi hijau.

  • Penurunan penggunaan energi atau sumber daya unit produksi.
  • Program penghijauan.
  • Peningkatan GDP (Gross Domestic Product) dari sector hijau.
  • Penurunan konsumsi yang banyak menghasilkan limbah.
  • Peran Individu dalam Berpartisipasi Mendukung Ekonomi Hijau

Dalam melaksanakan ekonomi hijau, tidak bisa dilepaskan dari peran setiap individu. Berikut ini adalah peran individu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.Mematikan saluran yang tersambung listrik saat tidak diperlukan.

  • Gunakan kembali peralatan makan serta tas belanja terbuat dari bahan selain plastic.
  • Menghemat air.
  • Mengurangi emisi karbon dengan kurangi terbang, alternatif yang bisa digunakan menggunakan handphone atau web conference.
  • Hindari atau sebisa mungkin meminimalisir penggunaan kertas.
  • Bepergian dengan bijak menggunakan transportasi umum.
  • Daur ulang dengan memisahkan sampah sesuai kategori.
  • Mendukung produk lokal organic yang ramah lingkungan.
  • Menyebarluaskan cara berpartisipasi dalam mendukung Ekonomi Hijau agar mempunyai gaya hidup berkelanjutan.

Alasan Ekonomi Hijau Bisa Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Konsep ekonomi hijau melengkapi dan mendukung konsep pembangunan berkelanjutan. Ekonomi hijau menjadi salah satu alat penting yang tersedia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Konsep ekonomi ini dapat memberikan pilihan untuk para pemangku kebijakan dalam membuat peraturan Perundang–Undangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Namun, tetap tidak boleh menjadi serangkaian peraturan yang kaku.

Peran ekonomi hijau (green economy) bukan suatu hal yang berbeda dengan pembangunan berkelanjutan, namun keberadaannya berfungsi sebagai motor utama pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Dalam sistem perekonomian, tentu unsur yang paling penting adalah adanya penanaman modal (investment). Apabila ditarik menjadi konsep ekonomi hijau, maka unsur ini menjadi penanaman modal yang berwawasan lingkungan (green investment).

Kehadiran konsep ekonomi hijau bukan menjadi pengganti pembangunan berkelanjutan, melainkan penegasan bahwa keberlanjutan hanya dapat dicapai dengan memastikan manusia hidup dalam model ekonomi yang tepat dan berwawasan lingkungan. Model ekonomi yang dimaksud sebagai ekonomi yang tumbuh dengan berlandaskan pada keadilan sosial dan keadilan ekologis, artinya tidak menimbulkan degradasi kualitas lingkungan.

Transisi ekonomi konvensional menjadi ekonomi hijau bertujuan agar pertumbuhan ekonomi dan investasi sejalan dengan meningkatnya kualitas lingkungan dan inklusivitas sosial masyarakat.
Penutup

Nah itulah penjelasan mengenai konsep ekonomi hijau yang sangat baik untuk diterapkan agar bumi menjadi tempat tinggal bagi makhluk hidup tetap stabil. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia secara merata dan juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Semoga artikel ini menginspirasimu ya!

Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait tentang pengertian, tujuan dan prinsip ekonomi hijau secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.


Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

Posting Komentar

0 Komentar